Selasa, 14 Januari 2014

Selasa, 14 Januari 2014

Hari ini adalah hari yang sangat menyenangkan bagiku. Bagaimana tidak, untuk kesekian kalinya aku kencan lagi dengan dia, sang kekasih tercinta. Sungguh tidak kusangka, berawal dari sms'an yang sangat asyik mulai dari pagi hari sampai tengah hari, dan di ujung berakhirnya sms'an siang itu malah pengen kencan lagi. Padahal siang tadi cuacanya sempat mendung dan hujan, ditambah hembusan angin yang begitu kencang sampai-sampai membuat kulitku menjadi mengkerut sesaat setelah aku selesai mandi siang itu.

Di dalam hati sudah menduga kencan akan gagal, karena cuaca masih mendung walaupun huja sudah reda. Tapi diluar dugaanku, si dia langsung memberi kabar bahwa dia sudah siap kencan dan memberitahu aku untuk segera menjemputnya. Tak ayal hatiku senang bukan kepalang. Tanpa membuang waktu lagi aku langsung segera sholat ashar dan langsung ganti baju lalu segera menjemput dia untuk pergi kencan.

Aku langsung menggeber motorku yang baru dicuci pagi tadi dan tak sabar untuk menemuinya. Lalu aku melihat si dia dari kejauhan dan tersenyum kepadaku. Ketika aku sampai dan berhenti di sampingnya dia segera mencium tanganku. Dia sungguh menawan dengan baju dan kerudung berwarna birunya dan setelan celana jeans. Benar-benar menyejukkan hatiku. Segeralah kami berangkat kencan. Aku Segera balik arah, lihat kanan- kiri, depan-belakang agar memastikan jalanan bebas kendaraan untuk menyeberang.

Begitu aku lihat meteran tangki bensin ternyata menunjukkan huruf E yang artinya entek (dalam bahasa jawa artinya habis). Khawatir bensin akan habis di jalan, aku segera menghentikan motorku di depan kios bensin. Eh, si dia malah berujar padaku bahwa dia mengenal orang yang sedang duduk di sebelah kios bensin itu. Ternyata orang yang dimaksud ternyata teman akrab ayah pacarku. Dan aku masih belum mengerti kenapa pacarku ini begitu khawatir dengan orang itu. Mungkin dia khawatir orang itu akan mengadukan kami pada ayahnya. Secara kami belum pernah dan tidak akan di beri izin untuk kencan keluar rumahnya. Karena itu setelah selesai isi bensin segera saja aku tancap gas untuk menghindari orang itu mengidentifikasi kami. Wuuussh...!! kami langsung melesat.

Kami berencana jalan-jalan ke Lumajang. Namun kami mengambil arah yang tidak biasanya. Karena jalan utama dari rumah kami ke Lumajang rusak parah gara-gara sering dilewati truk pasir maka kami terpaksa lewatjalan alternatif. Walau harus berputar jauh, namun tetap lebih baik karena bebas polusi dan jalannya cukup mulus sehingga kami bisa sampai di Lumajang dengan aman dan lebih cepat.

Setelah naik motor cukup lama, kami behenti di sebuah SPBU. Pacarku ternyata belum sholat ashar dan dia memintaku mencari musholla, ya aku berhenti saja di SPBU. Ternyata menunggu cewek sholat lama juga ya, karena masih masih harus lepas kerudung ketika berwudhu, lalu dipakai lagi saat keluar tempat wudhu. Kemudian masih pakai mukena untuk sholat. Setelah selesai sholat, eh masih merapikan kerudung lagi. Tapi enggak apa-apa dech, demi dia. Sekalian ngisi bensin lagi sampai full tank. 

Kami langsung menuju ke stadion gelora semeru yang biasanya ramai oleh anak-anak muda seperti kami sedang berkumpul sekedar nongkrong dan aktifitas berolahraga. Eh ternyata tempatnya sepi. Mungkin karena baru saja diguyur hujan, jadi orang-orang jadi males keluar. Hanya terlihat beberapa anak-anak muda yang sedang nogkrong di sekitar sana. Terdapat pula warung atau kios yang menjual beraneka macam makanan. Kami memutuskan untuk membeli salah satunya, yaitu makanan bernama cimol. Makanan ringan yang terbuat dari tepung yang digoreng dan ditaburi bumbu pedas dan gurih ini ramai diburu pembeli.

Kami mencari tempat untuk duduk dan menyantap cimol yang baru saja kami beli. Sambil makan, kami ngobrol sana-sini ngelantur enggak jelas sekedar menghabiskan waktu sambil menunggu waktu maghrib tiba. Obrolan kami sangat seru dengan diselingi tawa dan canda khas yang sering kami lakukan berdua saat kencan. Sampai-sampai tidak terasa jam sudah menunjuk angka 5.40 petang. Kami segera beranjak ke masjid yang berada di barat alun-alun Lumajang untuk sholat maghrib.

Setelah sholat kami langsung menuju warung makanan yang berada di sepanjang jalan depan taman makam pahlawan Lumajang. Di sana adalah tempat nonkrong para anak muda minum kopi atau sedang cari makan. Ada juga para pekerja muda yang mampir ke sana. Tempatnya cukup ramai dan mneyenangkan. Kami memesan 2 nasi goreng + telor ceplok, 1 es capuccino, dan 1 es joshua.

Aku makan nasi goreng dengan lahapnya, sementara si dia hanya makan sedikit sambil menahan rasa sakit di perut. Maklum lah, si dia bilang itu tanda-tanda kalau mau menstruasi lagi dalam waktu dekat. Mungkin itu juga yang membuat dia tidak selera makan. Nasi gorengnya hanya habis sepertiganya. Padahal nasi goreng yang aku makan udah lama habis duluan. Ya terpaksa aku harus menghabiskan sisa nasi gorengnya biar enggak mubadzir.

Jam menunjukkan 7.45 malam dan saatnya kami melanjutkan sisa waktu kencan yang kami miliki ke tujuan berikutnya, yaitu alun-alun Lumajang. Sebelum kesana kami berdua berhenti di sebuah supermarket untuk membeli es krim untuk kita makan berdua. Hhmm, benar-benar ide yang romantis. Setelah itu kami langsung ke alun-alun Lumajang dan mencari tempat duduk untuk memakan es krim yang kami beli.

Sepanjang mata memandang ke kiri dan ke kanan, ternyata cukup banyak pasangan muda-mudi yang berkencan di alun-alun juga. Waaww, jadi kencan rame-rame nech. Tapi masing-masing pasangan sibuk dengan urusan mereka masing-masing. Dan kami sibuk memakan es krim yang kami beli. Mungkin jika terdapat iringan piano dan biola akan lebih mirip seperti adegan di sinetron percintaan. Saat ada noda es krim di bibirnya, aku mengusapnya dengan tisu. Kemudian mata kami saling memandang. Hhmm, sungguh malam yang romantis dan menyenangkan.

Tanpa terasa waktu menunjukkan jam 8.30 malam, dan saatnya kami pulang. Di sepanjang perjalanan pulang, tangannya memeluk erat padaku. Selain karena kedinginan, tentu saja si dia memberikan kesan bahwa dia sangat mencintaiku. Setibanya di depan tempat peraduan, kembali pacarku mencium tangan kananku dan mengucapkan salam. Tapi dari sorot matanya seakan mengatakan jangan pergi dulu dan tak mau berpisah. Namun aku berbahagia setelah dia melemparkan senyuman manis tanda cintanya padaku.

Untuk mengabadikannya, maka aku tuliskan kisah kencan kami hari ini di blog punyaku ini.

"Sayangku, aku juga mencintaimu." Selamat malam cintaku... :-)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar